Sabtu, 13 Desember 2008

Perjuangan Yang Melelahkan Episode 1

Suatu perjuangan yang berat aq alami hari ini hanya untuk mendapat secarik tiket pesawat. Perasaan sabar, bete, marah, kesel, smuanya nyatu dihatiku. Betapa nggak, bayangin aja dari kmaren siang aq udha mulai diberikan ujian untuk menumbuhkan perasaan sabarku. Harapan untuk membeli via online sangat kecil karena aq ga yakin dengan sistem yang agak ribet apabila aq harus beli via online, so jam 10 pagi pada hari Jumat aq putuskan untuk membeli atau aq melakukan tracking terlebih dahulu harga di beberapa travel agent untuk memastikan harga pasaran tiket Solo-KL dan KL-Solo: Travel pertama: harga ditawarin cukup murah dan bedanya sekitar Rp. 400 dari harga yang ditawarin apabila aq membeli online dan aq putuskan akan menjadi alternative terakhir apabila emang tidak ada harga yang paling murah (karena bukan aq aja yang membeli karena kita yang mau berangkat ada 4 orang, dan 3 anak lain memutuskan untuk tracking ke travel agent yang lain). Travel kedua: dengan rasa kecewa menghampiriku karena si mbak travel-nya bilang maaf mas karena travel kita gak jual tiket maskapai yang anda mau (didalam hati bergumam: apaan sich ni mbak, aneh banget nich travel, jelas-jelas didepan ada spanduk yang bertuliskan menjual tiket maskapai xxx, ga update banget yach, seharusnya tu spanduk dibuang atau dicopot dulu kalo emang udha gak jual), so atas jawaban si mbak itu aq memutuskan pergi dari travel agent yang aneh tersebut. Travel ketiga: rasa kecewa namun aq mendapat pencerahan karena si mbak yang empunya travel bilang kalo travel agent nya tidak menjual tiket maskapai tersebut, kalopun bisa pasti harganya akan sangat mahal, si mbak nawarin mending langsung ke official ticketing maskapai tersebut aja di bandara. Mendengar jawaban tersebut, aq dan temen-temen langsung ke bandara Adi Sucipto dengan jarak yang lumayan jauh dari kosanku (lumayan lah kalo naek motor bisa buat bokong tepos). Sampe’ bandara, Official Ticketing Maskapai X: aq minta ke mas-nya, bisa tolong dicekin buat Solo-KL PP, (2 menit kemudian: harganya ternyata lebih mahal 900 ribu dari yang tertera di online dan beda 500 ribu dari harga yang ditawarin di travel pertama, busyet gila bener nich official, katanya official kok harganya bisa mahal bener, dasar kapitalis…wakakakakaka). Mendengar harga yang sebegitu mahalnya, aq pun lantas pulang ke kosan dengan rasa kecewa dan harus memikirkannya (rapat ama anak-anak gmana baiknya) setelah shalat Jum’at.

After Shalat Jum’at, anak-anak memutuskan untuk membeli dengan online (kurang ajar nich anak-anak, ga tau apa gmana ribetnya kalo beli online langsung dari internet, malah aq lagi yang jadi tumbal karena satu-satunya yang pake official direct debit dari maskapai X adalah Bank tempat aq menabung cadangan devisaku, huhuhuhu). Mendegar keputusan itu, so kembali uang harus di transfer smua ke rekening aq dan aq harus ke bank buat transfer sekaligus menanyakan gimana biar bisa transaksi online apabila ingin membeli tiket pesawat secara langsung.

Di bank tempat aq menabung:

Aq: mbak, gimana yach kalo mau beli tiket secara online dari internet?

Mbak Customer Service: owhh, mas harus punya token pin dulu?

Aq: (dengan rada bingung karena ngampung, wakakaka: apaan lagi sich tuch, ribet amat) emang token pin tuch gmana yach mbak?

Mbak Customer Service: token pin bisa dibeli di setiap cabang Bank kok mas, itu buat kita supaya bisa transaksi di internet.

Aq: (dengan wajah polos karena gak ngerti: apa? Pin bisa diperjual belikan? Kok aneh sich?) Maksudnya?

Mbak Customer Service: (sepertinya menangkap keanehan dan kebingungan diwajahku langsung melanjutkan kembali). Mbaknya melanjutkan bahwa Token pin tuch semacam alat untuk mengacak pin apabila kita melakukan transaksi di internet biar safety (sambil menunjukkan alatnya: tnyata semacam kalkulator kecil dengan angka-angka 0-9, ditambah satu tombol berwarna merah, atau bisa dibilang bentuknya semacam Tamagochi) namun kita harus mengaktifkan internet banking kita.

Aq: okay dech mbak, aq beli tuch token pin, sekalian jelasin gimana caranya buat ngaktifinnya.

Mbak Customer Service: bla..bla..bla..bla…(menjeleskan caranya: intinya aq harus daftar di ATM trus log in ke web bank-nya).

Setelah mendapat penjelasan yang njlimet itu, aq langsung ke ATM yang kebetulan berada disamping bank. Di ATM: dengan PeDe-nya aq mencoba mendaftar, tidak ada perasaan was-was sama skali karena aq merasa udha nangkep smua apa yang udha dijelasin ama mbak-nya. Tnyata dalam proses pendaftaran muncul tulisan: MAAF KARTU ANDA TIDAK DIIZINKAN UNTUK DIGUNAKAN, HARAP HUBUNGI CUSTOMER CARE ATM ANDA. Melihat tulisan itu aq langsung lemes dan was-was, so aq coba terus ampe lima kali namun tetep mendapat notifikasi seperti itu. Aq memutuskan balek lagi ke mbak customer service (bank dipenuhi sesak para nasabah yang ingin melakukan transksi, antrian sampe’ keluar pintu masuk bank, busyet, hahahahaha) untuk nanya masalah yang terjadi. Namun mbak-nya bilang ditunggu bentar lagi aja mas (aq berpikir mungkin karena masih baru diproses kali yach), so aq kemudian memutuskan untuk makan dulu di kantin kampus (Bank-nya disebelah kampusku) karena udha sangat-sangat laper dan cape’. (15 menit kemudian) kembali ke ATM untuk mencoba mendaftar internet banking-nya kembali, dan setelah dicoba selama hampir 6 kali tnyata hasilnya tetep sama, KARTU TIDAK DIIJINKAN UNTUK DIGUNAKAN. Untuk ntah keberapa kali harus balek lagi ke mbak Customer Service (mungkin si mbak udha bosen liat aq) dan menanyakan masalahku tersebut dan menjelaskan secara rinci apa yang disebutkan oleh mesin ATM itu. Kemudian mbaknya mengecek ke sistem bank tersebut dan tnyata menemukan hasil yang mencengangkan karena trnyata aq udha mengaktifkannya tahun 2007 yang lalu dan status masih pasif jadi gak perlu daftar lagi, langsung log in aja ke web dan ikuti langkah-langkah selanjutnya di buku petunjuk token pin-nya. Dengan wajah bego dan bingung aq langsung lemes dan gak bisa ngomong apa-apa karena aq gak sadar tnyata udha setaon lalu aq daftarin dan aq lupa code-nya brapa (na-as bener nasibku). Aq bilang ke mbaknya kalo aq udha lupa ama code-nya, gada alternatif lainnya mbak dan si mbak bilang Cuma itu caranya, coba inget code yang kamu masukin waktu daftar setaun yang lalu, jalan lain ya menghapus total internet banking dan mendaftarkan kembali, namun butuh waktu 3 hari jam kerja ( ga bakal sempet lah, masa promo tiket udha abis). Aq langsung bete’ dan menyesal akan memory-ku yang agak lemah (tp menurutku sich wajar aja: setaon yang lalu, ya gak inget lah, wakakakaka).

Setelah dari bank, aq memutuskan untuk menghentikan sejenak perjuanganku karena aq harus masuk kuliah pengganti NRK (malah telat lagi aq masuknya, ketinggalan jauh, ga ngerti sama sekali ama role-playnya karena udha ketinggalan critanya). Bersambung....

1 komentar:

Miss lummom mengatakan...

Cara Mendapatkan Kartu Atm Blank yang Urgent .... selama bertahun-tahun saya sangat miskin, frustrasi dan patah hati.
saya kehilangan pekerjaan saya dan tidak ada yang bahkan siap untuk membantu saya, tapi sangat beruntung bagi saya, saya mendapatkan kartu ATM kosong dari seorang hacker profesional, saya pikir kartu ini tidak akan berfungsi seperti yang lain, tapi saya hanya mencobanya dan bekerja dengan baik. keren seperti sihir, dan saya bisa menarik cukup uang dengan kartu ATM kosong ini tanpa penyumbatan apapun.
Saya sangat diberkati untuk memiliki kartu ini dengan saya, saya sering melakukan penarikan dan saya sangat kaya sekarang.
jika Anda memerlukan kartu ATM nyata kosong untuk membantu Anda mengatasi masalah pendapatan Anda, hubungi peretas yang baik ini di emailnya rickatmcardoffer@gmail.com atau whataspp_number +2348108409977.
maka Anda akan menikmati apa yang saya nikmati sekarang.
ThanK Tuhan untuk hidup.