Sabtu, 20 Desember 2008

For You Hunny...I always love u...

Wanita adalah ciptaan terindah yang akan selalu hadir dalam setiap embusan napasmu, dalam setiap butir embun di pagi hari.

Dan wanita, ia seperti matahari, kamu akan melihat pantulan sinarnya di embun pagi yang akan menandai baik dan buruknya kamu di awal hari.

Baik-buruknya kamu didunia ini.

Seperti sebuah embun, dia akan memudar seiring datangnya siang, seiring angin dan daun hijau yang membawanya jatuh ke tanah.

Tapi, biarpun dia hilang, kamu akan melihat lagi embun itu esok pagi…dan seterusnya…dia akan mencintaimu seterusnya bila kamu mencintainya untuk seterusnya…untuk seterusnya.

Malem ini aq berharap aq bisa menggapainya kembali, untuk merajut tali kasih yang sudah lama terputus karena aq yakin aq selalu mencintainya. Sudah lama aq merasakan kesepian yang sangat mendalam setelah berpisah dengannya, walaupun aq menjalin suatu tali kasih dengan wanita lainnya namun hanya dia yang mampu membuatku bahagia dan nyaman didekatnya. Hanya dia yang mampu mengerti keadaanku. Hanya dia yang mampu menghiburku dikala aq sedih. Hanya dia yang mampu membuat aq selalu mencintainya. Sehingga wajar hubunganku dengan wanita lainnya tidak mampu bertahan lama.

Dikala aq ingin mengungkapkan isi hatiku kembali kepadanya. Aq harus merasakan betapa terpukul dan hancurnya hati ini ketika ia memberitahuku bahwa ia telah memiliki penggantiku, bahkan bukan sekedar pacar melainkan seorang tunangan. Terdiam dan terbisu dihadapannya, aq cuma bisa mengucapkan selamat dan selalu berdoa semoga mereka bisa selalu bahagia. Semoga orang tersebut bisa membahagiakan dia karena aq yakin aq juga akan bahagia apabila dia juga merasa bahagia. Walaupun sakit, aq akan berusaha tegar dan bisa menerima semua ini dengan tangan terbuka karena aq yakin apabila seseorang itu bisa buat dia bahagia kenapa tidak, toch selama ini ketika aq masih menjadi pacarnya aq sudah banyak mengecewakan dia, menyakiti dia, mempermainkan dia, jadi sangat-sangat wajar apabila aq mendapatkan hukuman yang setimpal buat itu semua.

However far away I will always love you.

However words I say, I will always love you.

Whenever games I play, I will always love you.

Sekarang kamu sudah bahagia dengannya, aq juga turut bahagia. Semoga hubungan kalian bisa sampai ke tahap yang jauh serius dan sakral lagi, amin. Doaku selalu menyertaimu. Buatlah dia bahagia dan buatlah dirimu bahagia dengannya. Masalah perasaan ini biarlah aq yang akan membawanya pergi menjauh dari kehidupanmu…

Sabtu, 20 Desember 2008

Representated for: Woman Who I’m really love…



Sebagai pembelajaran:

Apabila kamu mencintai orang dan telah mendapatkannya dihatimu maka pertahankan dia sekuat hatimu dan semampumu, Jangan pernah sekali-kali melepaskan dia dari genggaman dan hatimu...

Minggu, 14 Desember 2008

Perjuangan yang Melelahkan Episode 3

Sabtu pagi jam setengah 9 aq di-sms ama mbak Travel agent-nya dan memberitahuku bahwa ternyata harga tiket masih sama seperti yang semalem (belum berubah) dan aq diminta untuk datang ke travel untuk mencetak tiketnya. Mendengar Sms itu aq pun langsung bergegas ke kosan temenku dengan perasaan gembira untuk mengajaknya bareng ke travel.

Jam 9 kita tiba di travel dan menjumpai mas dan mbaknya untuk memproses tiketnya, tapi kita disuruh nunggu dulu sementara mas-nya mencoba memproses tiketnya. Perasaan mulai gak enak dan was-was soalnya udha lebih dari 1 jam kita nunggu dan masnya mencoba menjelaskan bahwa request apply tiket udha dikirim ke website maskapai namun masih pending dari Maskapai X, jadi kita harus nunggu lagi (saking lama nunggu perutku mules jadi numpang ke-toilet, wakakakaka...nanam investasi dulu) selama 1 jam lagi. Udha dua jam nunggu, tnyata travel mencoba menelepon ke kantor pusat Maskapai dan ternyata Maskapai tidak bisa mencetak hari itu juga dan harus menunggu sampai hari senin. Mendengar berita tersebut hatiku kembali berguncang hebat (trnyata dugaanku tadi malem terbukti, Maskapai X sering mengalami masalah kalo reservasi hari sabtu kalau via online mengacu pada kejadian sabtu minggu yang lalu), aq mencoba terus menego ke mas dan mbaknya untuk berupaya membantu kita, negosiasi terus aq upayakan dan akhirnya mbaknya menawarkan akan berupaya nego ke Maskapai dengan mendatangi langsung ke kantor pusat namun membutuhkan waktu yang lama, jadi saya akan dihubungi kembali kalau ada berita lagi. Mengingat ketidakpastian itu saya memutuskan mencari alternatif lain dengan cara mendatangi travel agent yang lain yang masih berada di jalan Dr.Sutomo. Travel Kedelapan: mbaknya dengan ramah menawarkan bantuannya, aq pun lantas mengungkapkan keinginanku. Dan akhirnya dipastikan bahwa harganya sangat jauh lebih mahal, kali ini lebih mahal dua kali lipat dibandingkan ama travel ketujuh. Saya langung keluar dan pergi dari travel tersebut (pantes mahal sich soalnya bonafit banget tuch travel, dekorasi indoornya juga bagus, lukisan didindingnya juga mahal-mahal dengan ukuran yang besar, kelihatan wahh lah pokoknya). Sementara itu saya langsung ke kampus soalnya udha jam 12 dan aq harus kumpul kelompok KPI buat presentasi besok senin. Saya ketemu temen-temen sebentar karena saya langsung di-sms ama mbaknya yang mengatakan bahwa Pihak Maskapai tetap tidak bisa mengupayakan untuk mencetak tiketnya hari itu juga dan tetap harus menunggu sampai hari senin. Mendengar sms itu aq kontan langsung berangkat ke travel agent bareng temenku dan menanyakan kabar tersebut. Saya menanyakan ntar harga akan mengikuti yang mana? Apakah tetap mengikuti hari ini soalnya request udha dikirimkan ke Maskapai atau apakah harus mengikuti harga yang hari senin? Mbaknya menjawab harus mengkuti harga yang hari senin. Saya langsung nego lagi ke mbaknya (dengan memakai taktik pressure time dalam negosiasi dan mencoba menawarkan kompensasi dengan memberikan uang lebih apabila kita bisa mencetak tiketnya hari itu juga). Mbaknya sepertinya ga tega akan wajah-wajah innocent kita jadi memutuskan akan berupaya nego ke pihak maskapai tapi harus menambah uang lagi Rp.150.000 untuk ke maskapai, saya langsung mengiyakan, saya ga peduli, nambah 200ribu pun saya akan bayar kalau mbaknya bisa mengupayakan tiket bisa dicetak hari itu juga (mengingat kalaupun nambah, harga di travel itu tetap paling murah dibandingkan ama travel-travel yang lain). Mbaknya setuju dan akan menghubungi aq kembali untuk memberi kabar selanjutnya dan aq cuma disuruh persiapin fotocopy paspor kita. Setelah itu saya kembali ke kampus buat kumpul KPI dan ternyata kumpul KPI diundur ampe jam 5 sore soalnya WIFI kampus ga bisa connect (dasar kampus aneh, bayarnya aja MAHAL, tapi fasilitas NOL, katanya mau jadi kampus standar INTERNASIONAL? BUKTIKAN DONK dengan cara TINGKATIN FASILITAS KAMPUS, JANGAN UANG SPMA AJA YANG DINAIKIN TIAP TAHUN, KEMANA UANG SPMA KAMI!!!). Setelah pengunduran janjian kumpul tersebut aq putuskan untuk ke kosan temenku buat istirahat sekaligus mencari alternatif-alternatif lain seandainya kemungkinan buruk terjadi.

Jam 3 aq harus kembali ke kampus untuk tutorial NRK (telat lagi datengnya, malu dikit sich, hehehehe). Sepanjang diskusi aq cuma diem dan memperhatikan namun pikiran aq gak disitu soalnya emang ada problem pribadi apabila lagi kumpul NRK (bla...bla..bla..gak perlu dijelasin) dan pikiranku juga tetep pada nasib tiket pesawatku. Jadi selama tutorial berlangsung aq diem, bengong, dan tidak berkata sepatah kata pun (maav ya pak tutor, hehehehe). Kemudian jam 4-an sore waktu masih tutorial ada sms masuk, trnyata dari travel yang isinya: Mas ntar dipersiapin fotocopy paspor yach, tiket masih kita proses, ntar kalo udha selesai kita kabari lagi yach, ntar kita tutp jam 7). SMS tersebut makin membuat aq kelihatan stress banget selama tutorial berlangsung walaupun tutorial akan segera berakhir. Namun aq masih bingung, napa ada embel-embel kita tutup jam 7 malem (apa ada strategi inaction atau withdrawal dari travel agar transaksi diundur ampe besok senin).

NRK pun berakhir, aq pun langsung ke kosan temenku dan marah-marah gak jelas, numpahkan semua amarah dan kesal, teriak-teriak, bila perlu nangis sekalian soalnya aq udha terlalu capek dan stress dan ada niat untuk membatalkan perjalanan aq (segala caci maki, gunjingan, dan pikiran negatif keluar ke travel). Namun aq masih mengingat bahwa harapan temen-temenku ada di aq jadi aq gak boleh patah semangat jadi aq cuma bisa berdoa karena aq yakin aq udha berusaha semampuku, tinggal keajaiban ALLAH SWT yang bisa menolongku sekarang.

Jam setengah 6 Sore akhirnya ada SMS masuk, dan dilayar ada nama travel (berarti ini dari travel, aq gak bisa berpikir, rasa was-was datang seketika, perasaan takut menghantuiku, doapun terus aq panjatkan karena nasib aq akan terjawab dengan membuka SMS itu). Dan akhirnya aq memberanikan diri untuk membuka SMS dan isinya: Mas, tiket udha bisa diambil karena udha selesai diproses, jangan lupa dibawa fotocopy paspor, dan tidak ada biaya tambahan lagi (jadi biaya tambahan yang ditawarkan dibatalkan). Melihat berita SMS tersebut aq lantas teriak dan tidak lupa mengucapkan syukur atas Hikmah yang telah Allah berikan kepada aq dan temen-temenku. Aq dan temenku langsung bersorak gembira dan loncat-loncat kegirangan, perasaan gembira dan haru terlihat diwajahku karena perjuanganku yang berat ini akhirnya dibales dengan hasil yang manis. Tanpa berpikir lagi aq langsung ke travel tersebut dan langsung mengambil tiketnya. Alhamdulillah akhirnya tiket sudah kita dapatkan. Perjuangan Tahap Pertama pun Berakhir, namun jangan dulu puas kawan-kawanku karena Perjuangan kita masih sangat panjang demi mewujudkan cita-cita kita. Ayo kita sama-sama BERJUANG dan tetap SEMANGAT.

SALAM VISIT

FARIZ GHADATI

Sabtu, 13 Desember 2008

Perjuangan Yang Melelahkan Episode 2

Sekitar jam 5 sore, Pulang dari kuliah langsung ke kosan temen (salah satu temen yang tergabung dalam tim aq untuk memesan tiket) dan memutuskan untuk Online bentar dan mengecek untuk log in ke web bank tersebut (dengan harapan mudha2an code yang aq msukin bener). Namun yang terjadi adalah aq tnyata masukin code yang salah selama 3 kali berturut-turut, so internet banking-ku terblokir dan harus menunggu hari senin untuk melapor ke pihak bank. Dengan perasaan yang bete’, cape’, marah, kesel, campur menjadi satu. Kemudian aq mencoba mengontak ke Call Center 14000 buat nego untuk aktifasi kembali internet banking secepatnya, namun negosiasi gagal total. Aq putuskan menelepon Call Center Maskapai untuk memesan secara langsung dengan metode pembayaran via ATM (karena ATM masih Official direct payment si maskapai) dengan harapan bisa mendapatkan tiket dengan harga yang sesuai jika memesan secara online. Namun 5 kali menelepon dan harus menunggu, menunggu, dan menunggu, so aq putuskan mematikan telepon (abis gila pulsa: mahal lagi nelepon ke Jakarta).

Setelah semua kejadian menyebalkan diatas aq memutuskan untuk pulang ke kosan dan pengen refreshing bentar, mandi dan minum susu segar (wahh enak banget setelah satu harian menjalani hari yang lelah). Masuk ke kamar dengan wajah kaget, tnyata laptopku masih nyala dan aq baru inget aq meninggalkannya mendownload waktu aq shalat Jumat (Cuma buat feedback: after shalat jumat aq langsung ke kosan temen soalnya udha di sms harus membicarakan masalah tiket). Yaw da dech, setelah mandi dan sambil minum susu anget sambil tidura-tiduran aq memutuskan untuk online bentar, buka email, facebook, friendster, skalian YM-an (ngurangi stress) sekalian memutar otak untuk mengatur strategi slanjutnya.

Jam 6 langsung ke kosan temen lagi untuk kembali tracking tiket soalnya ga ada kemungkinan untuk membeli via online mengingat kasus internet banking-ku (sebenernya sich bisa, tapi ya mau gak mau harus pake mastercard, tapi masalahnya ga ada mastercard yang bisa dipake buat beli tuch tiket, mastercardku ada, tp udha diblokir ama ortu soalnya pernah menggila belanja dan membengkakkan tagihan bulanan, makin melengkapi penderitaanku, hikz..mau pinjem mastercard ortu ga enak banget rasanya, lagian mana mau ortuku ngasih scara aq udha di black list, hikz).

Jam 6 lewat 15 menit, mulai tracking ke travel agent di daerah jalan affandi (gejayan). Bisa dibilang ini Travel Keempat: masuk ke travel ngomong ama si mbak, dan tnyata harga yang ditawarkan jauh lebih mahal 1 juta dibandingkan dengan ama yang tertera di online dan lebih mahal 800ribu dibandingkan ama travel pertama. Belum patah semangat (sama halnya dengan menulis blog yang panjang ini) aq memutuskan tracking di sekitar jalan Kaliurang. Travel Kelima: tambah kaget karena harga yang ditawarkan jauh lebih mahal, kali ini lebih mahal 1 juta 200ribu dari harga online dan lebih mahal 1 juta dibandingkan ama travel yang pertama (gila, kapitalis banget...). Beralih ke sebrangnya (ada travel juga), Travel Keenam: (dengan perasaan mati rasa, aq nyuruh temenku yang nanya-nanya ke mas-nya). Ternyata dugaanku benar, harga gak jauh beda ama travel kelima (busyet, napa nich harga kok grafiknya cenderung naik yach, perasaan nilai tukar rupiah {keberangkatan luar negeri, mungkin harga pake dolar atau Ringgit soalnya tujuan kan KL}gak terlalu anjlok tadi sore). Aq udha ga bisa mikir dan hampir nyerah juga sich (malah temenku lebih milih maen badminton lagi, dasar!!!, temenku yang dua lagi, lagi di Tawamangun), namun aq gak mau nyerah karena semua ini pasti ada hikmahnya, so aq putuskan mengantar temenku ke Lembah soalnya dia kan mau maen badminton (lebih penting kali tuch badminton, kek ga bisa maen lain hari ajaa, hehehehe, maav, tp sebenernya aq tuch kesel banget TAU!!!).

Setelah nganter temen ke Lembah, aq mulai tracking sendiri (aq liat di jam tanganku sekitar jam 7). Kali ini target travel berada di Jalan Dr.Sutomo karena aq tau ada dua kantor travel agent yang emang udha terkenal bonafit disitu. Masih lanjut dari travel sebelumnya, Travel Ketujuh: dengan wajah was-was dan lelah, aq menanyakan ke mas-nya. Bla..bla..bla.., kemudian mas-nya mengecekan harganya dan berita gembira dan bahagiapun akhirnya dateng juga. Harga yang ditawarkan cuma lebih mahal sekitar 50ribu-100rb dari harga yang tertera secara online (perasaanku gembira banget, pengen meluk mas-nya, tp kok ntar malah aneh, dikira hombreng lagi, wakakakaka, tapi ada perasaan was-was juga karena heran kok bisa semurah itu mengacu pada harga yang ditawarkan oleh travel-travel sebelumnya, apa mas-nya salah yach?). Untuk menghilangkan rasa was-was itu aq menanyakan kembali apakah ini udha bener mas harganya? Masnya jawab sudah kok mas, soalnya kan emang lagi promo (akhirnya...). Dengan wajah senang dan gembira, aq langsung bilang aq akan cetak tiketnya sekarang tp aq harus pulang kekosan dulu buat ngambil paspor dan menarik uang di ATM. Masnya bilang okay dan cuma sekedar informasi bahwa travel tutup jam 9 malem.

Setelah mendapat kabar gembira tersebut aq langsung tancap gas balek ke kosan untuk ngambil paspor dan menarik uang, tp sebelumnya aq makan dulu di warung Ganti Namo soalnya laper banget (belum ada makan malem nich). Setelah makan langsung sms temen2 buat ngabarin berita gembira tersebut dan menanyakan apakah setuju dengan harganya (2 anak yang lagi di Tawamangun setuju, 1 lagi masih maen badminton jd gak ada balesan dan langsung aq putuskan menjemputnya kalo gak mau tpaksa aq seret2 atau aq arak dia keluar lapangan, wakakakaka).

Setelah menjemput temen dari Lembah, kitapun memutuskan untuk menarik uang dari ATM, dan apa yang terjadi, suasana kembali tegang karena uang Cuma bisa ditarik maksimal 3 juta (lima juta dalam 1 hari tapi tadi siang aq udha narik 2 juta, so transaksi udha maksimal di 3 juta). Dengan muter otak akhirnya mendapat jalan keluar untuk mentransfernya kekurangannya ke ATM temenku (soalnya tergabung dalam ATM bersama so gak kena fee charge), tapi dengan lemotnya temenku ga yakin ama nomer rekeningnya so aq harus balek lagi ke kosannya (busyet dech, kalo mau jujur dalam 1 hari ni aq udha ngisi 2 kali full buat motorku untuk 1 hari ini ajah, maklum motor matic so agak boros) buat ngambil buku tabungannya. After that aq balek lagi ke ATM buat transfer dan kebetulan ATM kita berseberangan, so gak memakan waktu yang lama. Setelah semuanya transaksi selesai, uang udha ditangan, tnyata jam udha menunjukkan jam 9 kurang 5 menit (langsung panik dan nelpon ke tarvel agent, dan mas-nya bilang besok aja, aq gak mau soalnya besok takutnya harganya bisa naik, aq juga berpikir kalo sabtu maskapai X ini biasa mengalami masalah ama namanya reservasi online, mengacu pada kejadian sabtu seminggu yang lalu). So aq putuskan langsung dateng ke Travel Agent pusat yang berada di jalan Mangkubumi dengan harapan masih buka, namun perasaan kecewa menghampiriku kembali melihat keadaan bahwa travel udha tutup. Kemudian tanpa mau membuang waktu aq langsung tancap gas ke travel cabang yang terletak di jalan DR.Sutomo tadi dengan harapan masih buka. Dan ternyata alhamdulillah masih buka, perasaan mulai agak lega. Tapi fakta berbicara lain, setelah masuk kedalam, aq mendapati kondisi yang mengecewakan lagi, komputer udha offline soalnya sharing dari Travel Pusat yang ada di Mangkubumi yang udha tutup duluan. Aq langsung down dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi, sementara temen-temen yang lagi di Tawamangun sms yang isinya: Riz gmana..?? kalo tiketnya udha dapet kabari kita yach, kita mau denger kabar gembira tersebut. Hantaman bertubi-tubi dateng ke aq, sedih bercampur kesal karena memang harapan mereka ada dipundakku, pengen nangis juga, aq merasa bersalah banget karena seharusnya bisa dateng lebih cepet, seandaianya aq ga makan dulu tadi mungkin bisa kekejar. Tapi ya mau gimana lagi, akhirnya mas-nya menawarkan besok yakni hari sabtu pagi akan langsung cetak tiketnya, insyaallah harga belum berubah (aq harap sich gtu soalnya kan jam 8 pasar uang belum buka jd kemungkinan harga untuk berfluktuatif sangat kecil) dan bakal ngabarin aq kalo udha tau harganya. Aq meninggalkan paspor kita agar bisa diproses untuk besok pagi. Dan aq pun langsung pulang ke kosan untuk beristirahat sekaligus berdoa semoga cobaan ini cepat selesai.

Bersambung...

Perjuangan Yang Melelahkan Episode 1

Suatu perjuangan yang berat aq alami hari ini hanya untuk mendapat secarik tiket pesawat. Perasaan sabar, bete, marah, kesel, smuanya nyatu dihatiku. Betapa nggak, bayangin aja dari kmaren siang aq udha mulai diberikan ujian untuk menumbuhkan perasaan sabarku. Harapan untuk membeli via online sangat kecil karena aq ga yakin dengan sistem yang agak ribet apabila aq harus beli via online, so jam 10 pagi pada hari Jumat aq putuskan untuk membeli atau aq melakukan tracking terlebih dahulu harga di beberapa travel agent untuk memastikan harga pasaran tiket Solo-KL dan KL-Solo: Travel pertama: harga ditawarin cukup murah dan bedanya sekitar Rp. 400 dari harga yang ditawarin apabila aq membeli online dan aq putuskan akan menjadi alternative terakhir apabila emang tidak ada harga yang paling murah (karena bukan aq aja yang membeli karena kita yang mau berangkat ada 4 orang, dan 3 anak lain memutuskan untuk tracking ke travel agent yang lain). Travel kedua: dengan rasa kecewa menghampiriku karena si mbak travel-nya bilang maaf mas karena travel kita gak jual tiket maskapai yang anda mau (didalam hati bergumam: apaan sich ni mbak, aneh banget nich travel, jelas-jelas didepan ada spanduk yang bertuliskan menjual tiket maskapai xxx, ga update banget yach, seharusnya tu spanduk dibuang atau dicopot dulu kalo emang udha gak jual), so atas jawaban si mbak itu aq memutuskan pergi dari travel agent yang aneh tersebut. Travel ketiga: rasa kecewa namun aq mendapat pencerahan karena si mbak yang empunya travel bilang kalo travel agent nya tidak menjual tiket maskapai tersebut, kalopun bisa pasti harganya akan sangat mahal, si mbak nawarin mending langsung ke official ticketing maskapai tersebut aja di bandara. Mendengar jawaban tersebut, aq dan temen-temen langsung ke bandara Adi Sucipto dengan jarak yang lumayan jauh dari kosanku (lumayan lah kalo naek motor bisa buat bokong tepos). Sampe’ bandara, Official Ticketing Maskapai X: aq minta ke mas-nya, bisa tolong dicekin buat Solo-KL PP, (2 menit kemudian: harganya ternyata lebih mahal 900 ribu dari yang tertera di online dan beda 500 ribu dari harga yang ditawarin di travel pertama, busyet gila bener nich official, katanya official kok harganya bisa mahal bener, dasar kapitalis…wakakakakaka). Mendengar harga yang sebegitu mahalnya, aq pun lantas pulang ke kosan dengan rasa kecewa dan harus memikirkannya (rapat ama anak-anak gmana baiknya) setelah shalat Jum’at.

After Shalat Jum’at, anak-anak memutuskan untuk membeli dengan online (kurang ajar nich anak-anak, ga tau apa gmana ribetnya kalo beli online langsung dari internet, malah aq lagi yang jadi tumbal karena satu-satunya yang pake official direct debit dari maskapai X adalah Bank tempat aq menabung cadangan devisaku, huhuhuhu). Mendegar keputusan itu, so kembali uang harus di transfer smua ke rekening aq dan aq harus ke bank buat transfer sekaligus menanyakan gimana biar bisa transaksi online apabila ingin membeli tiket pesawat secara langsung.

Di bank tempat aq menabung:

Aq: mbak, gimana yach kalo mau beli tiket secara online dari internet?

Mbak Customer Service: owhh, mas harus punya token pin dulu?

Aq: (dengan rada bingung karena ngampung, wakakaka: apaan lagi sich tuch, ribet amat) emang token pin tuch gmana yach mbak?

Mbak Customer Service: token pin bisa dibeli di setiap cabang Bank kok mas, itu buat kita supaya bisa transaksi di internet.

Aq: (dengan wajah polos karena gak ngerti: apa? Pin bisa diperjual belikan? Kok aneh sich?) Maksudnya?

Mbak Customer Service: (sepertinya menangkap keanehan dan kebingungan diwajahku langsung melanjutkan kembali). Mbaknya melanjutkan bahwa Token pin tuch semacam alat untuk mengacak pin apabila kita melakukan transaksi di internet biar safety (sambil menunjukkan alatnya: tnyata semacam kalkulator kecil dengan angka-angka 0-9, ditambah satu tombol berwarna merah, atau bisa dibilang bentuknya semacam Tamagochi) namun kita harus mengaktifkan internet banking kita.

Aq: okay dech mbak, aq beli tuch token pin, sekalian jelasin gimana caranya buat ngaktifinnya.

Mbak Customer Service: bla..bla..bla..bla…(menjeleskan caranya: intinya aq harus daftar di ATM trus log in ke web bank-nya).

Setelah mendapat penjelasan yang njlimet itu, aq langsung ke ATM yang kebetulan berada disamping bank. Di ATM: dengan PeDe-nya aq mencoba mendaftar, tidak ada perasaan was-was sama skali karena aq merasa udha nangkep smua apa yang udha dijelasin ama mbak-nya. Tnyata dalam proses pendaftaran muncul tulisan: MAAF KARTU ANDA TIDAK DIIZINKAN UNTUK DIGUNAKAN, HARAP HUBUNGI CUSTOMER CARE ATM ANDA. Melihat tulisan itu aq langsung lemes dan was-was, so aq coba terus ampe lima kali namun tetep mendapat notifikasi seperti itu. Aq memutuskan balek lagi ke mbak customer service (bank dipenuhi sesak para nasabah yang ingin melakukan transksi, antrian sampe’ keluar pintu masuk bank, busyet, hahahahaha) untuk nanya masalah yang terjadi. Namun mbak-nya bilang ditunggu bentar lagi aja mas (aq berpikir mungkin karena masih baru diproses kali yach), so aq kemudian memutuskan untuk makan dulu di kantin kampus (Bank-nya disebelah kampusku) karena udha sangat-sangat laper dan cape’. (15 menit kemudian) kembali ke ATM untuk mencoba mendaftar internet banking-nya kembali, dan setelah dicoba selama hampir 6 kali tnyata hasilnya tetep sama, KARTU TIDAK DIIJINKAN UNTUK DIGUNAKAN. Untuk ntah keberapa kali harus balek lagi ke mbak Customer Service (mungkin si mbak udha bosen liat aq) dan menanyakan masalahku tersebut dan menjelaskan secara rinci apa yang disebutkan oleh mesin ATM itu. Kemudian mbaknya mengecek ke sistem bank tersebut dan tnyata menemukan hasil yang mencengangkan karena trnyata aq udha mengaktifkannya tahun 2007 yang lalu dan status masih pasif jadi gak perlu daftar lagi, langsung log in aja ke web dan ikuti langkah-langkah selanjutnya di buku petunjuk token pin-nya. Dengan wajah bego dan bingung aq langsung lemes dan gak bisa ngomong apa-apa karena aq gak sadar tnyata udha setaon lalu aq daftarin dan aq lupa code-nya brapa (na-as bener nasibku). Aq bilang ke mbaknya kalo aq udha lupa ama code-nya, gada alternatif lainnya mbak dan si mbak bilang Cuma itu caranya, coba inget code yang kamu masukin waktu daftar setaun yang lalu, jalan lain ya menghapus total internet banking dan mendaftarkan kembali, namun butuh waktu 3 hari jam kerja ( ga bakal sempet lah, masa promo tiket udha abis). Aq langsung bete’ dan menyesal akan memory-ku yang agak lemah (tp menurutku sich wajar aja: setaon yang lalu, ya gak inget lah, wakakakaka).

Setelah dari bank, aq memutuskan untuk menghentikan sejenak perjuanganku karena aq harus masuk kuliah pengganti NRK (malah telat lagi aq masuknya, ketinggalan jauh, ga ngerti sama sekali ama role-playnya karena udha ketinggalan critanya). Bersambung....